Minggu, 28 Oktober 2007

TANGGUNG JAWAB DA'WAH

Secara harfiyah, da'wah berasal dari kata da'a - yad'u, da'watan yang artinya panggilan, seruan atau ajakan. Maksudnya adalah mengajak dan menyeru manusia agar mengakui Allah Swt sebagai Tuhan yang benar lalu menjalani kehidupan sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya yang tertuang dalam Al-Qur'an dan sunnah. Dengan demikian, target da'wah adalah mewujudkan sumber daya manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt dalam arti yang seluas-luasnya.

Dalam kehidupan masyarakat, khususnya kehidupan umat Islam, da'wah memiliki kedudukan yang sangat penting. Dengan da'wah, bisa disampaikan dan dijelaskan ajaran Islam kepada masyarakat sehingga mereka menjadi tahu mana yang haq dan mana yang bathil, bahkan da'wah yang baik bukan hanya membuat masyarakat memahami yang haq dan bathil itu, tapi juga memiliki keberpihakan kepada segala bentuk yang haq dengan segala konsekuensinya dan membenci yang bathil sehingga selalu berusaha menghancurkan kebathilan. Manakala hal ini sudah terwujud, maka kehidupan yang hasanah (baik) di dunia dan akhirat akan dapat dicapai.

KEWAJIBAN DA'WAH

Karena da'wah memiliki kedudukan yang sangat penting, maka secara hukum da'wah menjadi kewajiban yang harus diemban oleh setiap muslim, Ada banyak dalil yang bisa kita jadikan sebagai rujukan untuk mendukung pernyataan wajibnya melaksanakan tugas da'wah, baik dari Al-Qur'an maupun hadits Nabi. Diantaranya adalah dalil berikut ini:

Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik (QS 16:125).

Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung (QS 3:104).

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (QS 3:110).
Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi).

KEUTAMAAN DA'WAH

Manakala da'wah kita tunaikan dengan sebaik-baiknya, banyak keutamaan yang akan kita peroleh, antara lain:

Pertama, memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah dengan dikelompokkan ke dalam umat yang terbaik (khairu ummah) sebagaimana yang disebutkan pada QS 3:110 di atas.

Kedua, memperoleh pahala yang amat besar, hal ini karena dalam satu hadits Rasulullah Saw menyatakan:

Barangsiapa yang menunjukkan pada suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang mengerjakannya (QS Ahmad, Muslim, Abu Daud dan Tirmudzi).

Ketiga, da'wah yang baik juga berarti telah dapat membuktikan keimanan pribadi seorang da'i yang benar, karena da'wah yang baik adalah da'wah yang disampaikan setelah diamalkannya, bukan kontradiksi antara pesan da'wah dengan prilaku sang da'i, Allah berfirman yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS 61:2-3).

Keempat, memperoleh keberuntungan, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat sebagaimana sudah disebutkan pada QS 3:104.

Kelima, terhindar dari laknat Allah, hal ini dinyatakan oleh Allah dalam firman-Nya yang artinya: Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa Putera Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu (QS 5:78-79).

Keenam, memperoleh rahmat Allah, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mncegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS 9:71).

TAHAPAN DA'WAH

Dalam menunaikan tugas da'wah, ada tahapan-tahapan yang harus diperhatikan dan ditempuh. Syeikh Mustafa Masyhur dalam bukunya Tariq Ad Da'wah menyebutkan tiga tahapan (marhalah) da'wah yang harus dilalui. Pertama, ta'rif (penerangan/propaganda), tahap ini adalah memperkenalkan, menggambarkan ide dan menyampaikannya kepada khalayak rapai pada setiap lapisan masyarakat. Kedua, takwin (pembinaan/pembentukan), yaitu tahap pembentukan, pemilihan pendukung da'wah, menyiapkan mujahid da'wah serta mendidiknya. Ketiga, tanfidz (pelaksanaan), yaitu tahap beramal, berusaha dan bergerak guna mencapai tujuan.
Dengan demikian, da'wah merupakan perjalanan yang panjang dan berliku. Karena itu, para aktifis da'wah harus menyiapkan diri semaksimal mungkin agar bisa menunaikan tugas ini dengan baik dan siap menghadapi segala tantangannya.

PENYULUH KEBANGKITAN

Dalam kondisi masyarakat muslim yang sedang "tidur", lesu, lemah dan mengalami keterbelakangan, da'wah amat diperlukan sebagai penyuluh guna membangkitkan umat dan meraih kembali kejayaannya yang telah hilang. Oleh karena itu, manakala da'wah bisa kita tunaikan sebaik-baiknya dengan dukungan sumber daya manusia yang andal, dana yang cukup, sarana yang memadai, metode yang tepat dan kemasan yang menarik, maka masyarakat muslim yang baru dapat kita wujudkan, insya Allah sebagai umat yang terbaik. Dengan kata lain, da'wah merupakan upaya merekonstruksi masyarakat yang masih mengandung unsur kejahiliyahan menjadi masyarakat yang islami, ini berarti da'wah merupakan upaya melakukan islamisasi dalam seluruh sektor kehidupan manusia.
Untuk itu keterlibatan setiap muslim di dalam da'wah menjadi suatu keharusan, sesuai dengan potensi yang dimilikinya masing-masing. Terbentuknya pribadi yang islami, keluarga yang islami dan masyarakat yang islami merupakan target yang ingin dicapai dalam da'wah. Target ini memerlukan dukungan setiap muslim, apalagi da'wah itu bukanlah hanya berbentuk ceramah dan khutbah. Tegasnya, apapun potensi dan kemampuan yang kita miliki, semua itu dapat kita gunakan untuk kepentingan da'wah.

Tidak ada komentar: