Senin, 01 Oktober 2007

UKHUWWAH DALAM AL-QURAN

UKHUWWAH DALAM AL-QURAN

Dalam al-Quran, kata akh (saudara) dalam bentuk tunggal ditemukan sebanyak 52 kali. Kata ini dapat berarti.
1. Saudara kandung atau saudara seketurunan. seperti pada ayat yang berbicara tentang kewarisan. atau keharaman mengawini orang-orang tertentu. misalnya.

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ أُمَّهَاتُكُمْ وَبَنَاتُكُمْ وَأَخَوَاتُكُمْ وَعَمَّاتُكُمْ وَخَالَاتُكُمْ وَبَنَاتُ الْأَخِ …
Diharamkan kepada kamu (mengawini) ibu-ibumu, anak- anak perempuanmu, saudara-saudara perempuanmu, saudara-saudara perempuan bapakmu, saudara-saudara perempuan ibumu, (dan) anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki … (QS an-Nisâ' [4]: 23).
2. Saudara yang dijalin oleh ikatan keluarga, seperti bunyi doa Nabi Musa a.s. yang diabadikan Al-Quran,

وَاجْعَلْ لِي وَزِيرًا مِنْ أَهْلِي)29(هَارُونَ أَخِي)30(
Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku (QS Thâhâ [20]: 29-30 ).
3. Saudara dalam arti sebangsa, walaupun tidak seagama. seperti dalam firman-Nya,

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا
Dan kepada suku 'Ad, (kami utus) saudara mereka Hud (QS al-A'râf [7]: 65).
Seperti telah diketahui kaum 'Ad membangkang terhadap ajaran yang dibawa oleh Nabi Hud, sehingga Allah memusnahkan mereka (baca antara lain QS al-Hâqqah [69]: 6-7).
وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ(6)سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَى كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ(7)
Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,(6) yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk).(7)
4. Saudara semasyarakat. walaupun berselisih paham,
إِنَّ هَذَا أَخِي لَهُ تِسْعٌ وَتِسْعُونَ نَعْجَةً وَلِيَ نَعْجَةٌ وَاحِدَةٌ فَقَالَ أَكْفِلْنِيهَا وَعَزَّنِي فِي الْخِطَابِ
Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai 99 ekor kambing betina, dan aku mempunyai seekor saja, maka dia berkata kepadaku, "Serahkan kambingmu itu kepadaku"; dan dia mengalahkan aku di dalam perdebatan (QS Shâd [38]: 23).
Dalam sebuah hadis, Nabi Saw. Bersabda:
اُنْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا
Belalah saudaramu, baik ia berlaku aniaya, maupun teraniaya.

Ketika beliau ditanya seseorang, bagaimana cara membantu orang yang menganiaya, beliau menjawab,
تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنْ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَلِكَ نَصْرُهُ
Engkau halangi dia agar tidak berbuat aniaya. Yang demikian itulah pembelaan baginya. (HR Bukhari melalui Anas bin Malik)
5. Persaudaraan seagama. Ini ditunjukkan oleh firman Allah dalam surat al-Hujurât (49) ayat 10.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Sesungguhnya oranq-orang Mukmin itu bersaudara.
Di atas telah dikemukakan bahwa dari segi bahasa, kata ukhuwah dapat mencakup berbagai persamaan. Dari sini lahir lagi dua macam persaudaraan, yang walaupun secara tegas tidak disebut oleh Al-Quran sebagai "persaudaraan", namun substansinya adalah persaudaraan. Kedua hal tersebut adalah:
1. Saudara sekemanusiaan (ukhuwwah insâniyyah) . al-Quran menyatakan bahwa semua manusia diciptakan oleh Allah dari seorang lelaki dan seorang perempuan (Adam dan Hawa) (QS al-Hujurât [49]: 13). Ini berarti bahwa semua manusia adalah seketurunan dan dengan demikian bersaudara.
2. Saudara semakhluk dan seketundukan kepada Allah.
Di atas telah dijelaskan bahwa dari segi bahasa kata akh (saudara) digunakan pada berbagai bentuk persamaan. Dari sini lahir persaudaraan kesemakhlukan. Al-Quran secara tegas menyatakan bahwa:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ
Dan tidaklah (jenis binatang yang ada di bumi dan burung- burung yang terbang dengan kedua sayapnya) kecuali umat- umat juga seperti kamu (QS al-An'âm [6]: 38).

Tidak ada komentar: